Suplemen merupakan tambahan makanan yang sering dipamerkan oleh orang yang suka berolahraga gym. Ini memang sering kali orang bicarakan ketika badan bagus dan berisi orang-orang akan menanyakan pake suplemen apa sih ?
Dan memang dari banyaknya suplemen yang ada ada beberapa suplemen yang memang saya konsumsi secara pribadi dan itu memiliki dampak yang menurut pribadi saya bagus.
Tapi sekali lagi, suplemen itu bukan merupakan hal yang membuat badan kita menjadi berotot dan berisi, melainkan makanan utama yang bergizi dan bernutrisi lah bisa memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan badan.
Disini saya akan coba untuk menceritakan perjalan gym saya ketika dulu masih di bawah 8 bulan. Sampai 1 tahun. Tengan cerita nya singkat dan memberikan informasi yang penting untuk teman-teman baca.
Sebelum konsumsi suplemen
Ketika sudah gym sekitar 2-4 bulanan, saya merasa perkembangan saya tidak begitu significant dibandingkan dengan kerja keras di gym apalagi sudah bayar PT mahal eh ternyata hasilnya tidak begitu memuaskan hati.
Badan masih 11-12 sama seperti sebelum gym ketika jalan mau ke 5 bulan dan ini olahraga teratur 3-4 kali seminggu. Disini saya mulai berpikir bahwa apakah ini memang gak bisa ya pakai jalan natural, dan capek dan lelah sekali untuk mencapai badan impian.
Dulu pikiran saya adalah saya yakin tanpa suplemen saya bisa untuk mencapai badan ideal yang diimpikan, dan saya akan tunjukan kepada semua orang bahwa saya mampu untuk melakukanya,
tapi pada kenyataanya makanan utama saya ketika bekerja kantoran tidak bisa dibilang bagus, karena notabene makanan yang saya makan itu adalah dari warteg (warung nasi tegal), nasi kotak kantor (ada dikasih makan ama kantor), dan juga ketika malam hari makanan nya adalah ayam bakar di pinggir jalan sekitar kantor daerah jakarta barat.
Karena saya malas untuk mengukur dan menghitung kalori yang masuk kedalam badan, jadi saya tidak tahu apakah saya kurang protein nya apakah tidak. Hanya berdasarkan hasil dari 4-5 bulan olahraga di gym, tapi tidak maksimal dan hasil tidak memuaskan dari ekspektasi pribadi saya di awal.
Ekspektasinya adalah ingin mendapatkan badan yang sixpack dan berotot ketika sudah 4 bulan latihan, karena banyak muncul di social media dan juga youtube yang secara gamblang memperlihatkan progress nya sangat bagus dari 1-4 bulan saja sudah mulai kelihatan, ini yang memicu saya menjadi “marah” kok bisa sih ?
Disinilah muncul keraguan dalam diri
“Kenapa orang lain bisa kok saya tidak ya ?”
“Orang lain bisa sampai 4 bulan 5 bulan sudah mencapai hasil, apa yang salah dari diri saya ?”
“Apakah memang diri ini tidak berbakat untuk mempunyai otot?”
“Apakah memang diri ini tidak mempunyai genetik yang terpilih sehingga ditakdirkan untuk jadi otot kecil saja ?”
Pertanyaan yang menjatuhkan diri saya itu bermunculan, karena efek dari social media yang begitu besar ketika itu, dan secara pribadi pun belum ada pengetahuan yang cukup mengenai dunia gym yang baru saja saya geluti.
Akhirnya salah satu teman yang sudah lama gym menyarankan menggunakan whey protein. Ini adalah susu sapi yang dibuat jadi bubuk sama seperti susu yang sering kita konsumsi sehari-hari namun melewati proses tertentu sehingga menjadi bubuk whey alias bubuk susu sapi yang kandungan proteinnya lebih tinggi dibandingkan susu biasa.
Dan sekali lagi di gym itu tidak lepas dari orang yang menggunakan steroid jadi ada saja yang menyarankan saya untuk ke arah sana, tapi karena saya sudah mencari tahu apa itu steroid dan dampak kepada diri seseorang jadi untuk steroid saya putuskan untuk tidak menggunakanya.
Pencarian Suplemen
Akhirnya ketika teman saya menyarankan menggunakan suplemen saya mencari suplemen suplemen di internet, dan ternyata banyak sekali di ecommerce sekarang ini kalau dilihat mereka menjual berbagai suplemen yang kalau saya jelaskan juga pusing buat dijelasin. Mulai dari fat-burner, bcaa, whey dan macam-macamnya, dan juga creatine, belum lagi suplemen pre-workout lainya beeuh banyaak.
Inti dari video ini adalah kalau beginner dan baru mulai seperti saya pribadi baru 4-5bulan, maka jangan pakai suplemen apapun. Karena yang terpenting adalah komitmen dari olahraga perminggu, makanan dan jadwal tidur.
Tapi karena disini saya pribadi agak sulit untuk merubah makanan saya karena gak ada yang masakin dan beli bahan makanan jadi tidak suplemen lah yang saya incar.
Setelah mencari di youtube dan saya mendapatkan ini
Whey protein Isolate yang paling direkomendasikan untuk anda sebagai para gym maniak. Dan dari banyaknya suplemen di luar sana saya hanya membeli whey dan creatine sebagai suplemen yang saya akan gunakan, untuk whey langsung saya beli dan untuk creatine saya menunggu sampai latihan sudah lebih dari 1 tahun.
Bisa kepoin juga video ini :
Whey Protein
Singkat nya saya mencari whey protein yang mempunyai protein yang tinggi dan mencari merk yang paling OK(gk di endorse jadi gk saya sebutin :D). Ini ketika beli hanya bisa menyentuh 1jtan atau lebih untuk satu whey protein, dan bisa habis dikonsumsi 25 hari dari takaran 2 scoop satu hari.
Ya akhirnya saya membeli whey protein yang ISOLATE ya, knp demikian ? karena yang saya incar adalah maximal muscle growth, yang dalam hati bilang kalau kandungan protein di whey isolate lebih banyak berarti masa otot akan lebih banyak berkembang :D.
Ini bisa terbilang mahal sekarang, karena untuk whey isolate dengan merk yang ternama yang diiklankan oleh para gym influencer itu sekarang sudah menyentuh diangkat 1.2 1.5 juta rupiah.
Jadi kalau budget minim, bisa pilih brand lokal yang memproduksi whey isolate, ini harganya lebih murah dibandingkan yang ternama. Ini tergantung budget ya, tapi saya sarankan beli whey yang isolate.
Setelah 1 bulan menggunakan whey btw saya waktu itu langsung beli 2 tabung, recovery yang saya rasakan ketika usah gym lumayan berkurang, jadi rasa sakit ketika sudah latihan gym di otot itu terasa lebih singkat, ini ukuranya dari feeling saya pribadi ya, dan makanan utama yang saya makan tetap dari warteg(tempe,tahu,telur, bayam/sayur, ayam/ikan, nasi dikit), nasi kotak kantor(pilih nasi merah kalau bisa/nasi putihnya sedikit aja), dan ayam bakar malam hari(gak pakai nasi).
Jadi total latihan saya saat itu sudah mencapai 6 bulanan mw ke 7 bulan. Dan saya tetap konsumsi whey sebelum latihan dan sebelum tidur. Ini berjalan terus sampai akhirnya latihan gym selama 1,2 tahun, dan kemudian saya beranikan diri untuk membeli creatine.
Creatine
Pencarian Creatine pun akhirnya dimulai sama seperti mencari whey, merk creatine apa yang bagus ? dan creatine ada jenis2 nya gk ya seperti whey ? ini yang dicari ketika lagi hunting creatine. Dan langsung saja saya ketik di youtube “the best creatine”
Dan ini lah saya saya tonton :
Kesimpulan untuk creatine bisa dicari yang jenis nya monohydrate dan tidak ada tambahan bahan-bahan lain, jadi pure creatine monohydrate. Dulu saya membeli creatine yang dari brand ternama juga, dan harganya masih 200 ribu di tahun 2019.
Tapi sekarang harganya berubah seiring dengan harga dollar yang naik tinggi, sampai menuju ke angka 500 ribuan lebih yaah ini mah mending beli daging sapi aja sekarang. Kalau ada budget lebih kenapa tidak ahaha, karena di jakarta sekali lagi pegawai kantoran agak sulit untuk memasak makanan yang bergizi setiap harinya. Apalagi saya pribadi adalah anak kosan yang gk ada kompor dan dapur.
Untuk creatine monohydrate ini saya konsumsinya sesuai dengan label yang ada pada kemasan, yaitu :
Fase loading :
- 5 gram setiap kali makan sehari 4 kali selama 1 minggu.
- Jam 9 pagi, jam 12 siang, jam 3 sore, jam 6-7 malam.
Fase non-loading :
- Ini adalah tahapan yang dilakukan setelah loading dengan mengkonsumsi hanya 3-5gram satu hari.
Sip itu adalah gambaran konsumsi dari creatine. Bagaimana efek dari suplemen ini, karena creatine membutuhkan waktu agar bisa memberikan dampak maka saya sarankan beli 2 atau 3 bungkus, (kalau sekarang jadi 1.5 jtaan wk). 1 bungkus untuk bulan pertama dan 2 bungkus tabung untuk 2-3 bulan kedepan.
Sekali lagi kalau ada budget beli aja, kalau gk yaa beli daging sapi,kambing aja.Jangan mentang-mentang wah creatine ada dampak bagus, terus makanan utama daging sapi, kambing tidak dibeli ini sangat salah besar, red meat itu peru dan kalau dibandingkan dengan suplemen pasti kalah lah creatine monohydrate.
Nah efek dari creatine yang dirasakan oleh pribadi saya sendiri adalah, bertambahnya tenaga ketika melakukan gerakan squat, deadlift, bench-press (karena 3 gerakan ini yang saya sedang fokuskan waktu itu). Ketika sebelumnya hanya 5 repetisi dengan menggunakan creatine saya bisa menambah repetisi menjadi 6-7 reps, pertambahan yang saya rasakan itu besar loh. Bertambah 1-2 reps itu presentasinya 20-40% dan ini adalah angka yang signifikan.
Oh iya satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah ketika sedang fase loading, maka jangan minum kopi bersamaan dengan kreatin karena ini akan mengakibatkan nuansa tidak enak pada perut,
Pernah dulu sebelum gym saya campurkan creatin kedalam sarapan saya dan minum kopi setelahnya tanpa jeda, akibatnya adalah perut akan terasa mules dan bergejolak. Saran untuk pecinta kopi ini bisa di jeda dulu ketika fase loading. Nah ketika sudah lewat fase loading nya konsumsi creatine di malam hari agar di pagi hari bisa minum kopi plus sarapan biar olahraga gak ngantuk dan lebih berenergi.
Summary
Jadi kesimpulanya kita hanya perlu whey isolate dan creatine monohydrate untuk average lifter seperti saya yang bekerja sebagai pegawai kantoran.